oleh

Pembinaan Kompetensi Bangun Karakter Pendidik

RADARNTT, Soe – Kompetensi merupakan karakteristik dari seorang pendidik demi pencapaian kinerja terbaik guna menghasilkan sesuatu yang baik pula sehingga guru dan pengawas juga perlu untuk memperoleh kinerja yang baik.

Demikian ditegaskan Kepala Bidang Pendidikan Agama Katolik Provinsi NTT, Lodovikus Lena, dalam arahan menutup kegiatan pembinaan guru dan pengawas menengah sedaratan Timor di Blessing Hotel Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan, Kamis ((27/8/2020).

Dalam arahannya ketika menutup kegiatan ini, Lodovikus Lena mengatakan, kegiatan yang berlangsung sejak Selasa, 25 Agustus hingga Kamis 27 agustus 2020 berfokus pada pembinaan kompetensi baik itu guru maupun pengawas pendidikan menengah.

“Selain itu, tujuan dari kegiatan ini untuk perbaikan dan pengembangan kompetensi guru sehingga saya mengharapkan setelah kegiatan ini bapak dan ibu menghasilkan sesuatu secara nyata baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekitar,” tuturnya.

“Lebih dari pada itu saya mau tegaskan sekali lagi bahwa guru tidak boleh tetap berada pada masa yang lalu karena itu harus beradaptasi dengan zaman yang terus berkembang sehingga situasi saat ini juga dapat dikatakan darurat maka harus dilakukan inovasi secara terus menerus mengikuti perubahan zaman karena karakter peserta didik berbeda dari generasi yang satu dengan generasi yang lain sehingga dibutuhkan metode pembelajaran yang kreatif agar dapat menginspirasi peserta didik menjadi kreatif dan inovatif,” tegasnya.

Lodovikus juga berharap, agar Guru Agama Katolik harus mampu membuat peserta didik saleh secara individu dan sosial karena guru agama katolik juga tidak bisa digantikan perannya dengan alat teknologi lainnya maka harus mampu membimbing dan membina mental peserta didik dengan penuh tanggung jawab.

“Akhirnya saya mau katakan bahwa sebagai guru harus kuasai bahan ajar, mampu mengelola program belajar mengajar, mampu berinteraksi dengan peserta didik,” tutupnya.

Sementara Wilhelmus Ribu, ketua panitia kegiatan menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta kegiatan yang sejak hari pertama hingga hari terakhir memiliki antusiasme yang tinggi mengikuti kegiatan.

“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan secara moril dan perhatian bagi kegiatan ini sehingga dapat terlaksana pada situasi new normal ini,” katanya.

“Selain itu, selaku ketua panitia juga kepala seksi pendidikan menengah mengharapkan agar yang diperoleh dalam kegiatan ini dapat membawa perubahan dan perkwmbangan dalam dunia pendidikan katolik,” harap Wim sapaan akrab Wilhelmus Ribu.

Sedangkan Wensislaus Moruk, peserta dari kabupaten Belu saat menyampaikan pesan dan kesan, mengatakan bahwa dalam hidup tidak ada yang tetap semua selalu berubah, kurikulum juga turut berubah seperti pada situasi Covid -19 ini kurikulum berubah maka kami sebagai guru dan pengawas turut cemas menjawab tuntutan kurikulum.

“Namun dari kantor wilayah kementrian Agama Provinsi NTT memberikan jawaban atas kecemasan kami sehingga kami berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini,” kata Moruk.

Dia mengharapkan ada lagi kegiatan karena masih ada yang belum diketahui seperti penulisan karya tulis ilmiah. “Kami sebagai peserta siap mengimplementasikan semua yang telah diperoleh dari kegiatan ini,” tutupnya.

Secara terpisah Paulus Taneo, pengawas pendidikan menengah TTS mengatakan bahwa semoga kegiatan ini membantu guru-guru agar tidak lagi bertanya-tanya mengenai RPP satu lembar. (AB/RN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *