oleh

Hujan Deras dan Banjir Bandang Hantam Inerie, 2 Meninggal dan 1 Hilang

RADARNTT, Bajawa – Hujan deras dan banjir bandang menghantam dusun Malapedho, desa Inerie, kecamatan Inerie, kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (3/9/2021) sekitar pukul 23.00 Wita mengakibatkan korban meninggal dua orang, satu hilang. Sebanyak 26 korban terdampak terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan.

Kronologi kejadian bencana banjir versi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada yang disampaikan oleh David Wou melalui keterangan tertulis menjelaskan, “Hujan turun sejak pagi hari dengan intensitas tinggi sejak pukuk 18.00 Wita, kejadian banjir bandang terjadi sekitar pukul 23.00 Wita dibantaran Kali Waesugi yang menerjang lima unit rumah penduduk di sekitar bantaran kali.”

Dalam keterangan tertulis disebutkan, “Wilayah terdampak bencana banjir bandang terjadi pada alur kali Waesugi dengan total area yang rusak sepanjang bantaran kali Waesugi kurang lebih 150 meter menuju selatan ke Laut Sawu.”

Sementara itu, siaran pers Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, BPBD Kabupaten Ngada telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi warga luka-luka.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kaji cepat dan pertolongan warga terdampak. Terkait warga yang masih hilang, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas masih melakukan pencarian di lokasi kejadian. Tim gabungan ini terdiri dari instansi lain, yaitu BPBD, TNI dan Polri, serta dibantu warga masyarakat.

Di samping korban jiwa, sebanyak lima unit rumah warga hanyut. BPBD masih melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah dan infrastruktur lainnya. Tercatat kebutuhan mendesak saat ini antara lain pakaian dewasa dan anak-anak, selimut, kasur, obat-obatan, bahan pangan, masker, bahan bangunan rumah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca tiga harian mulai dari Sabtu (4/9) sampai Senin (6/9). Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur didominasi cuaca cerah berawan, berawan dan hujan ringan.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Ngada memiliki potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada sembilan kecamatan.

BNPB mengimbau untuk pemerintah daerah setempat dan masyarakat dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dengan membersihkan daerah resapan dan saluran air, peninjauan kekuatan infrastruktur rumah warga yang terletak di wilayah berpotensi banjir secara berkala serta meningkatkan kewaspadaan dengan memeriksa prakiraan cuaca dari laman BMKG serta potensi bencana melalui inaRISK yang kemudian dapat diinformasikan kepada masyarakat sekitar melalui jejaring komunikasi. (TIM/RN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *