RADANTT, Kupang – Tanggal 8 hingga 22 Oktober 2022 ini Komunitas Sekolah Multimedia Untuk Semua (SkolMus) akan menggelar sebuah pameran tentang arsip-arsip sejarah Kota Kupang di de Museum Café JKK, LLBK, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Pameran yang mengusung tema “Pameran Arsip Publik Merekam Kota dan Ruang Berkumpul” ini adalah sebuah pameran yang menyajikan arsip-arsip dokumentasi sejarah ruang berkumpul di Kota Kupang berupa foto-foto dan surat-surat yang memiliki nilai sejarah tentang peradaban dan sosiokultural masyarakat Kota Kupang di era tahun 1900-an.
Manager Program Merekam Kota SkolMus, Ifana Tungga menjelaskan saat ini Skolmus telah berhasil menemukan sebanyak 1.887 buah arsip. Arsip-arsip sejarah ini, kata Ifana, diperoleh dari warga Kota Kupang berupa arsip pribadi maupun arsip keluarga.
“Jadi yang kita pamerkan ini adalah arsip-arsip berupa foto-foto dan surat-surat. Sesuai tema adalah ruang berkumpul dalam pameran ini kita sajikan 150 arsip berupa foto-foto dan dokumen surat yang berkaitan dengan ruang berkumpul Kota Kupang dari periode waktu ke waktu. Salah satu arsip yang paling tua yang kita pamerkan nanti adalah arsip dari tahun 1920-an,” ungkap Ifana yang berhasil dijumpai Radar NTT di Sekretariat SkolMus, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kupang pada Selasa, (4/10/2022) sore.
Dikatakan Ifana, pameran ini bukan pertama kali digelar oleh SkolMus. Sebelumnya, pada 17-31 Oktober 2020 (dua tahun lalu), SkolMus melalui bidang Program Pengarsipan Publik menggelar pameran dengan tema “Mencari Jejak Kota Kupang”.
Ifana menuturkan, bagi kebanyakan orang arsip keluarga hanya dilihat sebagai sesuatu yang hanya memiliki makna bagi keluarga. Padahal jelas Ifana, arsip merupakan salah satu medium bagi seseorang untuk bisa menjelajahi memori masa lampau.
“Setiap arsip memiliki makna karena selalu ada cerita dibaliknya. Melalui arsip kita dapat mengetahui sejarah sosial sebuah kota. Sebab itu penting untuk mendokumentasikan ingatan sosial melalui arsip-arsip baik dari Individu maupun keluarga agar generasi muda tidak melupakan sejarah,” ungkap Ifana.
“Pameran ini dibuka setiap hari. Dari pukul 16.00-21.00 Wita. Terbuka untuk umum, gratis dan tidak dipungut biaya,” tutup Ifana. (SH/RN)
Komentar