oleh

Klarifikasi dari Pimpinan Zero-L Terkait Pembakaran Lopo Pantai Lo’odik

-Hukrim, Malaka-2,730 views

RADARNTT, Betun – Beberapa hari lalu, sempat menjadi viral sebuah video di media sosial terkait pembakaran dan pengrusakan lopo Pantai Lo’odik. Pada hari Minggu Tanggal 10 Juni 2018 pantai yang terletak di Dusun Loodik, Desa Litamali, Kecamatan Kobalima telah menjadi objek pelampiasan amarah beberapa oknum yang membabibuta.

Dalam video tampak seorang pria mengenakan kaus hitam berlengan panjang biru memegang daun kering dan menyulut api pada bangunan lopo hingga terbakar. Di sampingnya terlihat meja dan kursi di pasir dalam posisi terbalik. Namun kurang diketahui persis, siapa pelaku dari video yang diunggah di media sosial facebook,Mycard Zhero Qhatorze yang sudah ribuan kali ditonton netizen itu.

Di status Facebook Pimpinan Pengelola Zero-L Emen Amaral, sempat menyampaikan keprihatinannya. Ia mengakui cukup kesal lantaran hasil karya, kreativitas dan kerja kerasnya selama ini dirusak dan menjadi korban vandalisme. Emen mengakui, kejadian itu diluar kendali anak-anak Zero-L sebagai pengelola pantai Loodik.

Ia juga meminta maaf untuk pengunjung setia pantai Loodik atas ketidaknyamanan ini, dan berjanji dalam waktu singkat akan ada renovasi dan inovasi yang jauh lebih baik.

Ketika dihubungi Radar NTT via telpon seluler ( Rabu,13/06/2018), Emen mengatakan bahwa kejadian kemarin itu adalah masalah internal Zero-L yang telah diselesaikan secara interen, sehari pasca video insiden pembakaran lopo yang menjadi viral di media sosial itu di-upload.

Ia menerangkan, “Viral video ini, sebenarnya sudah telat karena masalahnya langsung diselesaikan secara kekeluargaan pada waktu saat itu juga di TKP pada hari Minggu, 10 Juni 2018, kurang lebih jam 17.30 waktu setempat.” Diselesaikan secara kekeluargaan, karena oknum ini sendiri masih dari salah satu pemuda 3 dusun yang tergabung dalam Zero-L sebagai pengelola pantai Loodik, meskipun oknumnya bukan anggota Zero-L,” imbuh Emen

“Sehingga masalahnya tidak sampai dilaporkan ke pihak yang berwajib, salah satu solusi yang kami tempuh adalah sumpah adat sebagai upaya preventif agar kejadian yang sama tidak terulang lagi,” tuturnya.

Ia juga mengatakan mengatakan, “Untuk aktivitas di Pantai Loodik sendiri akan kami rundingkan lagi dalam forum interen Zero-L guna membahas agenda-agenda ke depannya, termasuk refleksi atas insiden yang terjadi kemarin, pasti akan ada perbaikan lagi untuk Lo’odik yang lebih baik.”

Lebih lanjut Pimpinan Zero-L mengharapkan pantai Loodik akan lebih baik lagi dari sekarang, Dan agenda perbaikan kembali membenahi kerusakan yang terjadi direncanakan pada hari Jumat pagi Tanggal 15 Juni 2018.

Ucapan terima kasih dari Komunitas Zero-L kepada Kapolsek Kobalima beserta jajaran, serta Danramil 1605 Raihenek yang sudah memfasilitasi jalannya mediasi untuk menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan dan mengamankan situasi secara cepat pasca pengrusakan salah satu fasilitas destinasi wisata Malaka. (BR/Set/RN)

Komentar