oleh

Ketua NasDem Kabupaten Ngada Beri Keterangan Pers Menjawab Seputar Kontroversi

-Ngada, Politik-3,268 views

 

RADAR NTT, Bajawa — Ketua Partai NasDem Kabupaten Ngada Yosep Be’i menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan, mengenai bongkar pasang daftar caleg dalam Partai NasDem Kabupaten Ngada dan target untuk mendapatkan 7 Kursi dalam pemilu 2019 nanti di Kabupaten Ngada (Rabu, 18/07/2018).

Pada tanggal 17 Juli 2018 kemarin merupakan hari terakhir pendaftaran bakal calon legislatif di KPUD. Partai NasDem Kabupaten Ngada sudah mendaftarkan diri sebagai peserta pemilu 2019 di 5 Dapil dan 25 Bacaleg.

Ketua Partai NasDem Yosep Be’i mengatakan, untuk memenuhi formasi percalonan jumlah masing- masing dapil yakni bacaleg di dapil 1, jumlah anggota 6 orang dengan jumlah kuota perempuan 30 %. Dapil 2, jumlah anggota 6 orang dengan jumlah perempuan 30 %. Dapil 3, jumlah anggota 4 orang dengan jumlah perempuan 40 %. Dapil 4, jumlah anggota 4 orang dan jumlah kuota perempuan 40 % orang. Dan dapil 5, jumlah anggota 5 dengan jumlah kuota 40 %.

“Untuk target dari NasDem Kabupaten Ngada dalam pemilu 2019, kalau kemarin pemilu 2014 di Kabupaten Ngada kami sudah targetkan 5 kursi tetapi Tuhan hanya memberi partai Nasdem dengan 4 kursi, tetapi kami targetkan untuk pemilu April 2019 kami targetkan 7 kursi,” harap Yosep Be’i Ketua Partai NasDem Kabupaten Ngada.

Saat ini Partai NasDem di Kabupaten Ngada, menjadi pembicaraan menarik bagi publik. Semenjak tanggal 06 juli 2018, Partai NasDem di Kabupaten Ngada berganti kepemimpinan dari Dorothea Dhoe S.Sos kembali ke Yosep Be’i. Dalam pergantian SK ini tentu menjadi perhatian publik yang mengagetkan karena melakukan pergantian SK di detik-detik terakhir pendaftaran bakal calon legislatif yang ikut dalam pesta demokrasi 2019.

Berkaitan dengan Partai NasDem dalam pendaftaran partai PKB 16/07/2018, terjadi dalam keterangan pers dari kubu Partai PKB yakni ketua partai PKB dan sekretaris dari partai PKB, yang menerangkan adanya kader mereka yang dipasang dalam perangkat pengurus partai Nasdem dalam kepemimpinan Yosep Be’i.

Terhadap kondisi ini, Sekretaris PKB kabupaten Ngada Bernadinus Dhei pernah menegaskan, kader PKB yang disebut-sebut itu sudah menjadi bagian dari Partai Nasdem, sampai saat ini statusnya adalah wakil sekretaris PKB Kabupaten Ngada.

Ditambahkan pula bahwa kader PKB itu tidak memiliki KTA (kartu tanda anggota) partai lain selain KTA (kartu tanda anggota) Partai PKB.

“Karena itu Partai PKB menyerahkan kepada partai lain utnuk mengklarifikasi dugaan pencatutan salah satu dari kader partai PKB kabupaten Ngada,” ujar Bernadinus di tempat yang berbeda.

Menyambung polemik diatas, Yosep Be’i selaku ketua Partai NasDem mengatakan, Pertama, tentunya dalam konteks struktural partai lain yang menjelaskan struktur dari partai lain menjadi tidak elok, tidak etis. Kedua, bahwa apabila ada kader dari partai NasDem ataupun ada pengurus dari partai NasDem ikut mencalonkan diri dari partai lain, saya pikir KPUD akan melakukan sosialisasi dengan partai tersebut.

Partai NasDem Ngada dalam pandangan publik diketahui, bongkar pasang daftar caleg menjelang detik-detik pendaftaran atau disebut kocok-kocok caleg. Yosep menanggapi hal tersebut secara detail, “Saya mengklarifikasi statemen kocok-kocok Partai NasDem tidak ada mengkocok-kocok atau mengantikan para calon kader partai, dan NasDem berbasis kinerja, tentunya kalau untuk mengkocok-kocok Partai NasDem punya misi untuk menghadirkan Partai NasDem hingga saat ini, NasDem tentunya punya kader-kader.”

Lebih lanjut dikatakan Partai NasDem bukan hadir baru ikut pemilu 2019, melainkan dari tahun 2014 dan itu sudah menunjukan pada publik bahwa partai Nasdem patut diberikan apresiasi.

Berdasarkan statemen kocok-kocok bahwa NasDem tidak pernah menggunakan kalimat kocok-kocok mungkin saja atau terjadinya kalimat kocok-kocok ini yang kita tidak buat. Saya mengelola organisasi partai politik atau saya mengelola organisasi sosial kemasyarakatan, ulas Ketua NasDem.

“Sekali lagi saya tekankan bahwa Partai NasDem berbasis kinerja, itu yang paling saya tekankan di semua para bakal calon legislatif. Bawa saya kursi, jangan bawa saya saudara, jangan bawa saya saudari, jangan bawa saya keluarga. Sehingga dalam rekrutment itu prosesnya begitu panjang. Statemen kocok-kocok itu tidak akan terjadi karena prosesnya dilakukan sudah sekian lama. Kalau memang hari ini teman-teman mengatakan bahwa ini efek terhadap strategi akibat tidak terakomodir,” tandas Yosep Be’i.

Lalu ia menjabarkan, “Saya katakan hari ini (17/07/2018), bahwa saya mampu, Partai NasDem dari Nol kursi saya cetak jadi 4 kursi. Boleh diskusi di media masa, boleh diskusi dimana saja, sah-sah saja itu hak publik. Saya sangat memberikan apresiasi.

Siapapun yang sedang mendiskusi Partai NasDem itu mereka sedang mencintai Partai NasDem dan mereka tidak sedang mencintai partai lain.”

Menurutnya pers berperan penting menjadi mediator yang baik, menjelaskan seluruh irama dalam partai politik. Terkait seluruh rangkaian yang terjadi, termasuk soal bahasa publik kocok-kocok tapi itu bagian dari publik.

Himbauan dari Ketua Partai NasDem Ngada Yosep Be’i, terhadap masyarakat kabupaten Ngada, “Pertama, saya katakan terlebih dinamika-dinamika yang ada, perbedaan tahun lalu, perbedaan bulan lalu, minggu lalu, bahkan tadi malam, hari ini, sudah final dan tentunya sedang verifikasi siapapun calon, suka ataupun tidak suka. Hari ini sudah final bahwa partai NasDem tidak mengkocok-kocok nama – nama bacaleg.

Yang kedua, jaga kepercayaan masyarakat oleh karena itu kita adalah petugas partai wajib hukumnya menjalankan amanat-amanat partai tentunya kebutuhkan masyarakat.” (FB/Set/RN)

Komentar