radarntt.co, Florestimur – Orentasi pembangunan NTT yang hakekatnya dari, oleh dan untuk rakyat harus di mengerti secara benar dan dikelola dan sesuai tujuan yang diharapkan. Atas dasar itu, Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) menyelenggarakan kegiatan dialog bersama dengan para pemerhati pembangunan baik berasal dari kalangan birokrat, petani, nelayan, guru, orang-orang muda lintas agama, LSM.
Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya mengatakan, dialog terbuka dengan tema “ayo bangun NTT” ini kami selenggarakan di semua kabupaten se-NTT.
“Melki menjelaskan, kenapa kita mengambil tema “ayo bangun NTT” dan kita selenggarakan di semua kabupaten/kota, sebab berbicara membangun NTT itu bukan saja tanggung jawab pemerintah provinsi, kabupaten/kota atau gubernur dan bupati tetapi berbicara membangun NTT adalah melibatkan semua pihak dari berbagai kalangan dan masyarakat di daerah NTT. Jelas Laka Lena
Melki menambahkan, Bupati dan Gubernur itu manusia biasa pasti punya keterbatasaan, Kekuasaan itu milik kita semua bukan milik bupati atau gubernur sesuai dengan bakat yang di berikan Tuhan. Hitam putihnya NTT ada di kita semua bukan di bupati atau gubernur. Tutur Politisi Golkar itu.
“Sehingga dalam kegiatan dialog dengan tema “ayo bangun NTT” ini kita mengurai permasalahan yang ada di Flores Timur dan NTT secara umum, Bagaimana mimpi kita untuk membangun NTT”. Tutur melki.
Ketua panitia “ayo bangun NTT” Flores Timur Krisantus Minggu Kwen, mengatakan dialog terbuka berlangsung di gedung OMK serba guna dan pembinaan generasi muda keuskupan larantuka, Sabtu (22/04/2017) di larantuka.
Santus menjelaskan, sejak pagi peserta tamu undangan sekitar ratusan orang sudah berkumpul di gedung OMK untuk berdialog secara langsung dengan pemateri: Melkiades Laka Lena, Ibu Maria Loreta, dan romo benyamin daud tentang “persoalan yang di hadapi di flores timur dan harapan-harapan masyarakat kedepan”. Jelas santus.
Santus menambahkan, setelah dialog terbuka, Yayasan Tunas Muda Indonesia menyelenggarakan kegiatan lomba paduan suara dan lomba debat. “se-wilayah kabupaten Flores Timur sebagai ajang mencari bakat atau potensi untuk kepentingan pembangunan Flores Timur dan NTT”, Jelas santus. (RN)
Komentar