oleh

LPDP Kelola Dana 90 Triliun Lebih

RADARNTT, Jakarta – Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Andin Hadiyanto menerangkan, LPDP diciptakan untuk mengelolah dana abadi pemerintah untuk mempersiapkan pemimpin melalui beasiswa LPDP. Menurutnya, LPDP telah mengelolah dana abadi mencapai Rp90,1 Triliun.

Dalam rangka menyambut alumni penerima beasiswa  yang telah menyelesaikan Studi, LPDP menyelenggarakan kegiatan LPDP Week 2021.

“LPDP hadir dengan amanah dari Republik Indonesia untuk mengelola dana abadi, yang saat ini sudah mencapai 90,1 Triliun,” ujar Andin pada saat Grand Opening Speech Talk Show LPDP Week 2021 sesi satu dengan tema ‘Bergerak Bersama, Indonesia Tangguh’ pada Senin (25/10/2021) secara virtual.

Ia mengatakan, dana 90,1 Triliun akan dijaga sebaik-baiknya secara profesional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan Indonesia.

“Dana intergenerasi ini selalu kami jaga untuk dapat digunakan sebaik-baiknya didalam mempersiapkan pemimpin yang profesional untuk Indonesia masa depan melalui pembiayaan pendidikan serta mendorong riset strategis dan inovatif melalui pendanaan riset,” sambungnya.

Andian menerangkan, saat ini LPDP telah memberikan beasiswa masyarakat Indonesia sebanyak 27.997. Selain itu, katanya, LPDP telah mencetak 13.932 alumni.

“Per tanggal 30 September 2021, LPDP telah memberikan beasiswa untuk 27.997 beasiswa dan mencetak 13.932 alumni dari berbagai bidang yang telah berkontribusi secara luas,” katanya.

“Pada tahun 2021 ini, LPDP juga memperluas program layanannya melalui kolaborasi dengan Kemendikbud Ristek dengan tambahan berbagai program yang mencakup beasiswa S1 serta berbagai program non degree lainnya, seperti kampus mengajar, mikro redensial, pertukaran mahasiswa merdeka, magang di industri dan perguruan tinggi program vokasi dan juga beasiswa prestasi,” terangnya.

Menurut Andin, LPDP telah berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk membiayai banyak kalangan. Untuk saat ini, jumlah penerima beasiswa LPDP sudah mencapai 28.229 orang.

“LPDP sudah mendanai sejumlah 28.229 penerima beasiswa program kolaborasi dengan Kemendikbud. Hal ini merupakan batu loncatan yang luar biasa karena kemanfaatan LPDP dapat dirasakan merata dan semakin menjangkau banyak kalangan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Andian mengatakan, LPDP telah bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk beasiswa santri dan

“LPDP saat ini mulai menjalankan kerja sama atau kolaborasi dengan Kementerian Agama melaui beasiswa santri dan kantor ulama yang saat ini sedang belangsung prosesnya. Kedepannya, LPDP akan semakin memperluas program kolaborasi sehingga dana abadi yang dikelolah LPDP dapat digunakan semaksimal mungkin untuk menciptakan SDM unggul Indonesia,” tambahnya

Sementara itu, salah satu alumni LPDP yang berasal dari Alor, Provinsi Nusa tenggara Timur, Fridrik (Fritz) Makanlehi mengatakan, kehadiran LPDP di Indonesia sangat membantu masyarakat berekonomi kecil maupun sedang.

“Saya bangga adanya LPDP ini. Sebab, saya yang orang tuanya tidak mampu tapi saya bisa kuliah S2 gratis lewat beasiswa LPDP,” kata Fritz yang juga merupakan Tenaga Ahli DPR RI ketika ditanyakan oleh awak media.

Ia menilai, kebijakan LPDP terkait tambahan program beasiswa S1, magang di industri, diuniversitas, pertukaran mahasiswa, program vokasi maupun adanya beasiswa berprestasi.

“Dalam talk show sesi 1, Pak Dirut yaitu Pak Andin telah mengatakan berbagai macam program seperti program beasiswa S1, magang di universitas, magang di perusahaan, pertukaran mahasiswa, program vokasi maupun adanya beasiswa berprestasi merupakan langkah terobosan yang sangat baik. Sebagai alumni LPDP, saya sangat mendukung program-program tersebut,” sebut Fritz yang juga merupakan Wakil Ketua DPP FKM Flobamora (NTT).

Disisi lain, Ia pun mempertanyakan data jumlah 13.932 alumni. Menurutnya, empat belas ribuan tersebut apakah semuanya awardee atau alumni?.

“Tadi Pak Dirut bilang LPDP sudah berikan beasiswa sebanyak 28.229 orang. Saya mau tanya, terkait jumlah 13.932 alumni yang telah dicetak oleh LPDP, Berarti 14.000-an lain yang belum jadi alumni. Apakah kesemuanya itu benar dari mahasiswa atau apa?,” tanya aktivis kemanusiaan ini.

“Selain itu, saya menyarankan agar LPDP mendata semua alumni yang berada di luar negeri. Selanjutnya, LPDP panggil alumni LPDP tersebut untuk mengabdi di Indonesia,” saran putera Alor ini ke Dirut LPDP.

Fritz meminta agar LPDP tidak hanya membuka beasiswa untuk Santri saja, tetapi untuk beasiswa lima agama lainnya.

“Untuk mewujudkan keadilan sesuai amanat PANCASILA, maka LPDP jangan hanya buka formasi Santri saja. Sebaiknya, LPDP juga membuka formasi atau program khusus untuk lima (5) agama lainnya,” pesannya.

“Sebab, Indonesia mempunyai enam (6) agama yang sah. Dimana, keenam agama tersebut dianut secara luas oleh seluruh masyarakat Indonesia. Karena itu, agar tidak dinilai bahwa LPDP tidak berat sebelah, maka sekali lagi saya usulkan agar LPDP buka juga formasi khusus buat 5 agama lainnya,” tambah dia.

Sebagai informasi, acara ini dilakukan demi memperkuat hubungan baik, juga sebagai bentuk kolaborasi dan berkontribusi para awardee dengan alumni penerima beasiswa LPDP untuk memberdayakan potensi dan mewujudkan sumbangsih nyata sebesar-besarnya kepada Indonesia. (TIM/RN)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *