RADARNTT, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PATRIA), menyelenggarakan Orientasi Pengurus jelang pengukuhan kepengurusan DPP PATRIA. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) berbasis Katolik yang telah dideklarasikan pada 1 Juni 2021 bertepatan dengan momentum Hari lahir Pancasila.
Pemilihan waktu Deklarasi ini sangat erat kaitannya dengan sikap dan pola gerak organisasi yang mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara, mengakomodasi kebhinekaan, mendudukan nilai dan martabat kemanusisaan pada tempat yang mulia, serta mendukung dan memajukan seluruh angota Alumni PMKRI sesua bidang tugas dan keahliannya.
Sebagai Ormas yang mengakomodasi memiliki ciri Kristianitas, Intelektualitas dan Fraternitas, Ormas PATRIA menjadi salah satu Ormas dengan ciri katolik yang ada di negeri ini, dan berusaha menegaskan kehadirannya di tengah masyarakat.
Demikian hal ini disampaikan Wakil Sekjend DPP PATRIA Bidang Konservasi Budaya, Sosial dan Lingkungan Hidup, Paulus Histo Safrodan, SH., MH. melalui rilisnya yang diterima media ini Jumat malam, (16/7/2021).
Ia menjelaskan, Orientasi Kepengurusan ini berlangsung secara daring, Jumat, (16/7/2021), pukul 18.00 sampai 22.20 WIB, dipandu langsung Ketua Umum PATRIA, Agustinus Tamo Mbapa, Sekretaris Jenderal Septyarini dan Bendahara Umum Paula Stela Nova Landowero, yang juga dihadiri oleh Dewan Pertimbangan, Dewan Penasihat, Dewan Pembina dan Dewan Pendiri.
Agustinus Tamo Mbapa yang akrab disapa Gustaf dalam kegiatan orientasi ini menyampaikan materi Visi dan Misi Organisasi. Materi ini disampaikan dalam rangka internalisasi arah dan gerakan Pengurus PATRIA dalam masa Kepemimpinan 3 tahun ke depan.
Gustaf dalam sajian materinya juga menyampaikan bahwa kehadiran PATRIAÂ harus mampu mewartakan dan menunjukan kehadiran Kristus dalam wajah Kristianitas, Fraternitas dan Intelektualitas dalam kemasan yang Manunggal dengan Umat dan Terlibat bersama Rakyat.
“PATRIA hadir mewartakan kehadiran Kristus dalam wajah Kristianitas, Fraternitas dan Intelektualitas yang manunggal dan terlibat bersama umat dan rakyat demi tercapainya bonum commune atau kebaikan bersama,” tegas Gustaf.
Lebih lanjut Gustaf dalam pemaparan materinya juga menyampaikan, terkait kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelum orientasi kepengurusan ini antara lain Webinar terkait Pandemi Covid-19 menghadirkan pakar kesehatan, doa bersama untuk Covid Pandemi yang juga menghadirkan beberapa rohaniawan dan rohaniawati dari Roma-Italia.
Sementara itu mewakili Dewan Pertimbangan, Yohanes Hasiolan Toruan menyampaikan empat hal yang harus menjadi perhatian PATRIA terkait Orientasi, Sikap, Kiprah dan Kinerja. Orientasi PATRIA perlu tahu secara jelas kemana arah dan apa yang harus dilakukan, karenanya semuanya harus mengarah kepada AD/ART Organisasi.
“PATRIA harus memiliki kiprah yakni Manunggal dengan terlibat kepada Rakyat dan Umat, sikap yang harus dipegang oleh PATRIA adalah Konsistensi, Komitmen dan Soliditas,” tegasnya. Ketiga hal ini, menurutnya, hingga saat ini belum mampu diwujudkan oleh organisasi manapun termasuk Negara.
“Dan yang terakhir adalah aspek kinerja menjadi aktualisasi kehadiran PATRIA sesungguhnya dalam kehidupan Menggerja, berbangsa dan bernegara,” tandasnya.
Mewakili Dewan Penasihat, Sandadja Darmawan dalam materinya menyampaikan PATRIA harus menjadi patner Pemerintah, dan tidak memposisikan sebagai lawan, “Dalam konteks ini, PATRIA tidak boleh kehilangan daya kritisnya, PATRIA harus mampu menunjukan kediriannya sebagai patner yang kontributif, baik kontrobusi dalam karya maupun kontribusi pemikiran,” tegasnya.
Menurutnya, keberadaan PATRIA harus terlihat secara jelas posisioningnya. PATRIA harus menjadi penyalur cinta hakiki kepada tanah Air dan kepada masyarakat.
Selaku Dewan Pembina, Ave Maria Dianasari (Dian) menekankan soal Legalitas PATRIA, program kerja yang jelas dan terukur, sesuai dengan tuntutan zaman, masyarakat dan kebutuhan masa depan. Membuka akses jaringan kepada pengurus terkait program kerja, PATRIA harus saling menguatkan dan mendukung untuk semua bertumbuh bersama.
Pada materi yang lain, selaku Dewan Pendiri, Kornelis Kopong dalam kegiatan ini menyampaikan kebahagiaannya terkait dengan keseluruhan kegiatan PATRIA beberapa waktu ini, yang menunjukan eksistensi kehadirannya di tengah masyarakat. Karenanya Pengurus dituntut untuk paham betul tentang apa itu PATRIA baik dari aspek Visi dan Misi serta Fungsi dan Tujuannya.
“Kehadiran PATRIA sebagai Organisasi Kemasyarakatan, harus juga menunjukan fungsi dan kemanfaatannya sebagai Organisasi kemasyarakatan. PATRIA harus memberikan jaminan bahwa organisasi ini tidak menghadirkan berbagai friksi yang menyebabkan keterpecahan,” tegas Kopong.
Bendahara Umum Paula Stela Nova Landowero dalam sesi materinya menyajikan terkait pola pendekatan penguatan keuangan keorganisasian, yang berkaitan dengan semua potensi yang dapat dikelola, termasuk juga pemetaan kebutuhan organisasi yang berdampak pada dana.
Sebagai Penutup Sekretaris Jendral PATRIA Septyarini (Rini), menjelaskan terkait keadaan riil PATRIA sejak dideklarasikan, kebutuhan dan perkembangan kesekretariatan termasuk pemanfaatan Media IT untuk kepentingan pengembangan organisasi. Pada kesempatan ini Rini juga menyampaikan terkait perkembangan konsolidasi pembentukan organ PATRIA di tingkat DPD dan DPC. (TIM/RN)
Komentar