RADARNTT, Ruteng – Masyarakat Adat Poco Leok, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai kembali menghadang dan menahan rombongan Petgas PLN yang masuk secara diam-diam dan melakukan aktifitas di wilayah adat Poco Leok pada. Hal disampaikan oleh salah satu masyarakat adat Poco Leok Ergenius Tesen, saat ditemui media ini, Minggu, 13/08/2023
Kata Ergenius Tesen, aksi penghadangan dan penahanan oleh masyarakat adat kepada pihak PLN ini bermula kekecewaan masyarakat adat kepada pihak PLN yang melanggar kesepakatan antara pemerintahan daerah Kabupaten Manggarai dengan persatuan masyarakat adat Poco Leok.
Lebih lanjut dikatakan Ergenius Tesen, kesepakatan itu di bangun pada tanggal 9 Agustus 2023, Ketika ratusan masyarakat adat Poco Leok menggelar aksi demontrasi dan audensi bersama wakil bupati kabupaten Manggarai, yang kemudian melahirkan kesepakatan untuk tidak ada aktivitas proyek geothermal sebelum ada pendiskusian lanjut anatar masyarakat adat dan bupati serta pihak dari PLN itu sendiri.
dirinya bersama masyarakat adat Poco Leok, sangat kecewa dangan aksi yang dilakukan oleh pihak PLN wilayah Ruteng, dan yang paling mirisnya pihak PLN berbagai upaya dilakukan termasuk menyebut jabatan kepala desa setempat jadi taruhannya agar mereka bisa masuk ke lokasi proyek.
” kami cukup marah dan kecewa dengan aksi yang dilakukan PLN, sudah langgar kesepakatan, malah kepala desa dibawa bawa jabatannya, pake diundang lagi, kebongan akan terungkap,” tutur Ergenius Tesen
Ergenius Tesen juga menambahkan kehadiran PLN di wilayah poco Leok merupakan upaya PLN untuk memecah belah persatuan masyarakat adat poco Leok yang sedari awal bersatu menolak proyek geothermal ini.
Ia juga menyayangkan pihak PLN yang secara diam-diam masuk melaksanakan kegiatan di wilayah poco Leok tanpah mengindahkan rekomendasi dari pemerintahan daerah.
Saat dialoge bersama, Konsultan yang di pakai oleh pihak PLN untuk proyek geothermal Denis, mengatakan bahwa, kehadiran pihak PLN di wilayah Poco Leok hari itu lantaran di undang oleh pemerintah Desa guna melangsungkan agenda sosialisasi kepada segilintir masyarakat Golorua, Desa Lungar Yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
atas pernyataan dari pihak PLN tersebut warga langsung menghadirkan Kepala Desa Lungar guna memeberikan penjelasan soal informasi yang diberikan oleh pihak PLN.
Pada faktanya di depan ratusan warga dan pihak PLN, kepala desa Lungar Eduardus Joman mengaku kalau dirinya sama sekali tidak pernah mengundang pihak PLN untuk melakukan aktivitas apapun di wilayah Poco Leok.
Menurut Eduardus, dirinya mengikuti rekomendasi yang sudah di sepakati bersama antaran wakil Bupati Manggarai dan masyarakat adat pada audensi tanggal 9 Agustus 2023 lalu.
Mendengar keterangan dari kepala desa ini, sontak membuat masyarakat tersulut emsoi dan meminta pihak dari PLN untuk keluar dari mobil Mobil KIJANG INNOVA dengan NO Plat EB 1006 EC. Untuk bisa berdiskusi secara terbuka dengan masyarakat.
Aksi penghadangan dan penahanan yang di mulai dari jam 18.00 – 24.30 WITA ahirnya bisa di redam setelah kehadiran dari pihak POLSEK Satar Mese yang mampu meredam suasana dilokasi kejadian, pihak Polsek meminta masyarakat tetap tenang sehingga tidak terpancang emosi guna menghindari hal yang tidak di inginkan.
Polsek ahirnya mampu mengamankan rombongan dari PLN dan berharap pada masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas di daerah Poco Leok ( Tim/RN)
Komentar