RADARNTT, Kupang – UPTD Sekolah Dasar Inpres Naimata Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa harus memanfaatkan ruang perpustakaan dan teras gedung sekolah sebagai tempat terlaksananya Kegiatan Belajar Mengajar(KBM). Demikian disampaikan Kepala Sekolah Theresia Peni Leuwayang, S.Pd saat dijumpai media ini diruang kerjanya Rabu, 28/07/2023.
Kata Theresia Peni Leuwayang, keadaan dan kondisi sekolah saat ini khususnya ruang belajar sudah tidak mampu menampung siswa, pasalnya sejak Tahun 2021 sampai saat ini terjadi ‘ledakan’ siswa hingga berimbas pada peningkatan rombongan belajar, sementara ruang kelas cuman delapan.
Dari kondisi tersebut, lanjut Theresia Peni Leuwayang, dirinya bersama rekan guru, pegawai dan komite sekolah mengambil langkah penyelamatan terhadap peserta didik untuk memiliki pemerataan dan hak yang sama dalam menerima pembelajaran, yakni KBM harus dimulai 07.15 hingga 16.30 wita, dengan penerapan tiga shif kegiatan klaster dan rombongan belajar tertentu.
Akibat kekurangan ruang kelas belajar, terpaksa ruang perpustakaan dan teras gedung sekolah juga tidak luput dari tempat terlaksananya KBM, “ kami hanya memiliki 8 ruang kelas belajar sementara rombongan belajar 20, mautidak mau kami harus gunakan ruang perpustakaan dan teras gedung jadi tempat terselenggaranya KBM”. Jelas Theresia Peni Leuwayang
Selain itu, Theresia Peni Leuwayang juga terus melakukan pembenahan terhada kondisi lingkungan sekolah dengan melibatkan orang tua siswa melalui komite sekolah, peran komite sekolah sangat penting bagi satuan lembaga pendidikan, sehingga Komite UPTD SD Inpres Naimata saat ini sangat aktif dan kreatif.
Disinggung soal koordinasi sekolah dengan pihak dinas Pendidikan dan kebudayaan kota Kupang terkait kekurangan ruang belajar, Theresia Peni Leuwayang mengaku secara resmi melalui surat itu belum kami lakukan, tetapi secara lisan sudah kami sampaikan.” Saya sudah sampaikan soal kondisi sekolah kepada baba Kadis, terutama soal kekurangan ruang kelas dan guru kelas.” Jelas Theresia Peni Leuwayang.
Dirinya juga mengatakan, pihak dinas pendidikan dan kebudayaan kota Kupang sudah melakukan survey berulang kali di lokasi untuk penambahan ruang kelas baru, namun hingga saat ini belum ada respon, pihaknya berharap pemerintah daerah dan Kementerian pendidikan riset dan teknologi bisa menjawab kondisi tersebut demi suksesnya pendidikan anak bangsa.
Ruang perpustakan sekolah seharusnya menjadi tempat literasinya siswa dan guru, malah menjadi ruang aktifitas KBM hanya untuk rombongan belajar dan Mata Pelajaran tertentu, menanggapi situasi tersebut Theresia Peni Leuwayang, menjelaskan salah satu solusi untuk menggenapi jam belajar siswa disekolah ya terpaksa kemi harus manfaatkan ruang perpustakan sebagai ruang kelas.
Selain ruang perpustakan, ternyata teras perpustakaan dan ruang UKS juga dijadikan ruang belajar untuk mata pelajaran agama Islam dan budipekerti.
Untuk diketahu keadaan ruang, siswa dan rombongan belajar pada UPD SD Inpres Naimata Tahun pelajaran 2023/2024, yakni Ruang kelas delapan ruang, siswa 485 siswa, 20 rombel, tidak memiliki ruang kepala sekolah dan ruang guru, ruang TIK. ( TIM/RN)
Komentar