Sajakku tak ampuh
Jika hanya deretan kata membelah raga
Bahagiaku hanya semu
Jika aku terus memberi-Mu sesayat luka
Jika lidahku hanya laknat
Buka perihal aku tak mampu, membersihkan bercak
Tapi, duniawi terus menggoda dagingku
Saat batinku mulai mampu mulai menghalau sepi
Saat indraku mampu merasakan dan mendengarkan firman
Tentram jiwaku
Begitu menggebu hatiku
Begitu menggelora semangatku
Namun, ada yang terus menngusik
Berusaha menundukanku pada dosa
Dan terus memberi-Mu sesayat luka
Aku takut, seolah tak dapat berbalik
Aku takut, jika terus meraba-raba kehilangan cinta abadi
Sesayat luka?
Akan kuhentikan tahun-tahun suramku
Demi kembali kepada sumber cinta
Oleh: Sarce Boko / Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang
Komentar