Pada jalan sepertiga siangku
Kabut kelabu hilang ditelan langit biru
Angin berhembus mengajakku
Berbincang dalam ragu yang kaku
Cahaya merebak seolah terseyum luas
Dalam rintihan kutahan panas terik membekas
Menikam dengan keras
Tubuhku ia lahap menjadi ampas
Diam-diam kucari payung teduh dalam keraguanku
Sambil aku mengadu pada Tuhanku
Dalam lembah sembayang siangku
Berlutut sujud aku dalam pilu
Tuhan!
Berikan aku bayangan awan
Agar aku dapat diam dengan pelan
Dan merasakan kenyamanan
Pada siang yang terang
Cahaya menampakan segala bayang
Hampir aku kusut tenggelam dalam jurang
Amat dalam terlihat samar tak nampak angan-angan
Tuhan!
Sekali lagi aku meminta
Padamu maha pencipta
Yang bertahta di sorga
Berikan aku sahabat sejati
Yang siap menjadi karib abdi
Bersama dalam asmara abadi
Menjalani hidup saling melengkapi
Menghapus abu dalam kalbu
Jatuh bangun menghapus ragu
Dalam hidup penuh debu
Dan tak tentu
Tuhanku
Ijinkanlah aku memilih satu
Dari ribuan gadis di tanahmu
Biarlah engkau yang mempersatukannya di altar gerejamu.
Oleh : Ronaldus Heldaganas / Mahasiswa PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Komentar