oleh

Peduli dan Berkorban

Peduli mengharuskan tindakan pengorbanan karena hanya dengan berkorban kita berbagi untuk melengkapi yang berkekurangan.

Kehidupan menuntut manusia memperhambakan diri guna memenuhi tuntutan duniawi hingga berkorban demi terpenuhinya kepentingan ego. Dalam kehidupan, kepentingan sering kali membutakan mata terhadap keadaan di sekitar kita dan hanya terfokus pada hasrat pemenuhan sesuatu yang diinginkan. Maka, tidak mengherankan bila kita manusia acap kali mengabaikan sesama dengan lebih berjuang untuk memuaskan kehendak buta.

Bacaan-bacaan suci hari ini mau menekankan perihal hukum sebab-akibat di antara kita, sesama dan Tuhan. Kita di tuntut untuk peka dan peduli kepada sesama dan tidak hanya mementingkan diri sendiri.

Bacaan Pertama, menggambarkan tentang situasi tidak peduli akan yang lain dan akibatnya harus terkutuk karena kebebalan hati untuk peduli. Manusia cenderung tidak peka saat berada dalam situasi sejahtera dan bahagia. Padahal apa yang manusia miliki bukanlah semata karena usaha sendiri. Melainkan juga karena manusia memohon dan direstui Allah dengan kelimpahan berkatnya.

Tumpulnya kepedulian membuat manusia memandang sosok sesama yang menderita dengan tatapan sebelah mata. Kalaupun ingin membantu sesama, pastilah mengharapkan sesuatu sebagai balasan. Entah itu nama baik ataupun status sosial. Itulah kenyataan yang sering kali terjadi di sekitar kita.

Pada Bacaan Kedua, Rasul Paulus kembali menegaskan bahwa Kristus yang adalah sungguh Putera Allah dan oleh karena itu keselamatan yang dijanjikan hanya bisa di peroleh dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya. Kita manusia diharuskan bertanding dalam pertarungan iman yang benar demi memperoleh hidup yang kekal. Sebab perbuatan baik itu mahal dan menuntut pengorbanan untuk mewujudkannya.

Berbeda dengan perbuatan dosa yang mudah dan justru memenuhi semua keinginan semu kita. Jadi, semua pilihan kembali pada diri manusia itu sendiri. Entah itu baik atau buruk tidak bisa disangkutpautkan dengan sistem dan hukum. Karena baik dan buruk berdiri sendiri sebagai nilai yang bersemayam dalam hati nurani manusia.

Selanjutnya, penginjil Lukas juga menggambarkan bagaimana sikap kepedulian dan keadilan Tuhan terhadap mereka yang lemah dalam kisah Lazarus. Lazarus selama masa hidupnya, selalu hidup dalam penderitaan, penyakit dan kemalangan. Cerita Yesus tentang Lazarus ini merupakan kebenaran tentang keadaan kita manusia dari zaman dulu hingga sekarang, bahwasannya keadaan yang serupa bukanlah hal yang baru melainkan adalah sebuah penyakit yang dapat ditemukan dalam status sosial bermasyarakat di mana saja.

Di sinilah seharusnya kepedulian itu hadir. Tetapi, rupanya tuntutan dan nilai dunia mengaburkan hal sederhana ini dengan pertimbangan yang kompleks dalam situasi bermasyarakat. Inilah keadaan kita yang sebenarnya tentang bagaimana kita sering gagal dalam menghidupi firman dalam iman akan Yesus Kristus yang telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kita semua yang percaya kepada-Nya.

Oleh karena itu, janganlah kita menunggu karena waktu yang tepat adalah dimulai dari saat ini ketika kita sadar bahwa hidup ini adalah fana dan kehidupan kita bukanlah semata untuk keegoisan, tetapi untuk menjadi benih sabda yang mendatangkan keselamatan jiwa dan kehidupan kekal dalam Yesus Kristus. Seharusnya kita menyikapi hal ini dengan serius dan mempertimbangkan bahwa setelah hidup ini hanya ada dua hal yang akan menjadi garis akhir perjalanan hidup kita, yakni kebahagiaan kekal dan penderitaan kekal.

Maka, marilah kita sama-sama berusaha menghasilkan buah dari apa yang kita imani. Dengan peka dan peduli tidaklah membuat kita lemah dan jatuh. Meskipun harus berkorban bukan berarti itulah akhir dari segala-galanya, melainkan kita sedang berinfestasi untuk sesuatu yang lebih bernilai dari apa pun di dunia ini yakni hidup dan keselamatan jiwa kita.

Minggu, 25 September 2022
HARI MINGGU BIASA XXVI
Bacaan I : Am. 6:1a.4-7
Bacaan II : 1 Tim. 6:11-16
Bacaan Injil : Luk. 16:19-31

 

Penulis: Frater Apolonius W. P. Dora

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *